Siapa sih yang nggak mau punya bisnis sendiri, apalagi kalau omsetnya bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan ada sisa yang ditabung. Nah, inilah sedikit cerita mengapa saya akhirnya memutuskan untuk bisnis online, dan apa saja yang seharusnya dilakukan oleh pembisnis online. Semoga dari cerita ini juga bisa bermanfaat dan membuat kita jadi lebih bersemangat, marilah kita mulai Open Possibility Bersama Smartfren Community.
Kepikiran membuat bisnis online sebenarnya sudah sejak lama, namun baru mulai berjalan sejak beberapa tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2018. Sebagai pemula awalnya saya sama sekali tidak tahu bagaimana cara bisnis online atau membangun online shop yang menguntungkan.
Hampir setiap hari upload dagangan atau produk punya teman di Facebook, Instagram, dan status WhatsApp. Bener sih ada yang beli, tapi hanya satu atau dua orang saja, itu pun nggak setiap hari.
Namun akhirnya mindset dan cara bisnis online saya berubah. Pengen tahu kenapa? Saya akan bongkar semua ditulisan ini. Tapi sebelumnya saya ucapkan terimakasih banyak dulu sama Smartfren Community, sebab disanalah banyak ilmu yang saya dapatkan dan semangat baru yang membuat saya lebih fokus menjadi online shop.
Apa Itu Smartfren Community?
Ok! Sebelum kita ngomongin soal bisnis online saya kasih sedikit gambaran terlebih dahulu terkait apa komunitas ini, Smartfren Community adalah sebuah wadah pagi pengguna Smartfren, berisi berbagai macam kegiatan baik yang dilakukan secara online maupun offline (kopi darat). Di Smartfren Community Tegal kita bisa sharing tentang bisnis, pendidikan, dan masih banyak lagi, termasuk soal Smartfren itu sendiri.
Dari pertama kali ikut kopi darat acara Smartfren Community saya langsung menemukan beberapa teman yang rasanya seperti saudara sendiri. Mereka dengan enjoy ngobro-ngobrol dan sharing tentang banyak hal, termasuk yang kaitannya dengan bisnis online. Padahal, kita baru pertamakali bertemu.
Ada beberapa manfaat yang sangat penting dari pertemuan tersebut yang mengubah bisnis online saya hingga menjadi seperti saat ini, antara lain ialah sebagai berikut.
1. Akhirnya saya berani membuat produk sendiri
Saya menjadi lebih percaya diri dan bersemangat, sebab selain berjualan online produk milik orang lain saya juga memilliki produk buatan sendiri yang harus dipasarkan meskipun dalam jumlah yang sedikit. Tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak, dengan modal awal kisaran 1 juta rupiah saya sudah bisa membuat kripik singkong dengan kemasan yang sangat menarik.
Selum mengikuti acara Smartfren Community saya masih ragu-ragu untuk memulai, tak lain karena memang tidak ada gambaran sama sekali terkait cara pemasaran, mengemas produk, copywriting, dan masing banyak lagi.
Namanya juga jualan online, gambar atau foto produk yang menarik sangat berpengaruh terhadap ketertarikan konsumen. Dan di Smartfren Community lah saya diajari tentang cara atau teknik pengambilan foto produk agar terlihat lebih menggoda bagi yang melihatnya, termasuk bagaimana cara mengedit foto dengan mudah melalu aplikasi di HP.
Bukan oleh mentor atau pengisi acara saat kopi darat, namun oleh sesama anggota Smartfren Community, dan hingga saat ini kita masih sering berbagi ilmu tentang bisnis online
3. Jumlah follower bukan segalanya
Dulu, saya beranggapan bahwa ketika ingin sukses jualan online harus memiliki jumlah follower hingga puluhan juta. Namun meinsed itu berubah setelah saya bergabung dengan Smartfren Community. Kesimpulan yang saya dapatkan dari teman-teman di Smartfren Community ialah, “jumlah follower yang banyak bisa terkalahkan dengan follower yang tertarjet”.
Artinya begini, jika kamu memiliki jutaan follower namun mayoritas laki-laki, sementara produk yang kamu jual ialah kerudung maka percuma. Namun beda cerita jika followernya ialah seorang perempuan dengan usia pekerja dan memiliki hobi mengoleksi kerudung. Lalu pertanyaannya ialah, bagaimana cara membangun follower yang tertarjet?
Cara Membangun Follower Yang Tertarget
Siap sob, saya juga akan ngebahas tentang bagaima caranya membuat akun sosial media kita memiliki follower yang sesuai terjet marketing penjualan produk. Caranya sangat mudah, yakni dengan memanfaatkan Google Ads maupun Facebook Ads. Bagi kamu yang sudah sering dengar kedua cara tersebut mungkin merasa biasa saja, tapi apakah iya? Kamu bisa mengoptimalkan Google Ads maupun Facebook Ads agar iklan yang kita pasang tidak rugi.
Nah, disitulah rasa syukur saya semangkin bertambah sebab bergabung dengan Smartfren Community. Dengan bebarapa teman yang sama-sama berada di Smartfren Community kita sering melakukan riset dan bertukar informasi terkait Google Ads maupun Facebook Ads, sehingga pada akhirnya bisa menemukan strategi yang tepat.
Bahkan saat ini bisa lebih enak, selain mendapatkan berbagaimacam ilmu baru dari teman-teman yang memang kenal di Smartfren Community, saya juga bisa menyimak dan mengupgrad pengetahuan seputar bisnis online di Channel YouTube Smartfren Community. Dan beberapa minggu yang lalu saya baru saja melihat video dengan judul “Google Ads for Beginner”. Sebuah video yang membahas tentang Google Ads dari orang yang memang berpengalaman selama puluhan tahun.
Open Possibility Bersama Smartfren Community
Membuat iklan berbayar di Google Ads maupun Facebook Ads ternyata bukan sekedar membuat akun, mengisi saldo, dan menjalankan iklan. Iya! Ternyata bukan sekedar itu saja sob. Harus ada riset dan strategi yang tepat terlebih dahulu. Jika tidak, maka uang yang kita keluarkan untuk membuat iklan berbayar akan terbuang begitu saja. Dan itulah yang banyak ternjadi bagi pembisnis online pemula. Setidaknya ada beberapa point penting tentang cara beriklan yang tepat yang saya dapatkan dari Smartfren Community.
Petama, pahami produk yang akan kamu jual berdasarkan usia dan jenis kelamin calon pembeli. Misalnya jika yang akan kamu jualan ialah produk kecantikan, maka tarjet untuk yang melihat iklan kamu yakni seorang perempuan dengan usia diatas 18 tahun.
Kedua, target lokasi atau jangkauan iklan. Awal mula penjualan kripik singkong saya memang tidak ditarjetkan untuk dikirim atau dijual ke luar kota, jadi hanya saya promosikan secara gratis di beberapa grup jual beli yang ada di Facebook. Namun ketika omset mulai naik dan cukup modal untuk membuat iklan di Google Ads, maka saya coba untuk membuat dan menarjetkan reseller di luar kota.
Ketiga, di Google Ads kamu juga bisa memfilter tayangan iklan berdasarkan segmentasi penghasilan atau keuangan calon pembeli. Nah, berhubung tarjet dari penjulan kripik singkong saya ialah para reseller baru maka pernarjetannya ialah untuk mereka yang sudah memiliki penghasilan tetap dan ingin memperoleh penghasilan tambahan.
Keempat, pahami jenis iklan yang akan kamu tampilkan di Google. Kamu bisa menempatkan iklan di mesin mencarian Google, GDN (Google Display Network), atau di dalam video YouTube.
Itulah sedikit cerita sukses saya bersama kripik singkong dan Smartfren Community. Lain waktu, saya akan kembali lagi dengan beberapa cerita dan pengalaman menarik yang semoga bisa bermanfaat untuk kalian.